Jumat, 22 Februari 2013

KABAR KEBUMEN

Pantai Suwuk Terletak Di Desa Suwuk, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Untuk Menuju Ke Lokasi Pantai, Banyak Jalur Alternatif Yang Dapat Digunakan. Jika Anda Dari Arah Gombong Maka Dibutuhkan Waktu Sekitar 45 Menit, Namun Jika Anda Berasal Dari Arah Kota Kebumen Maka Dibutuhkan Waktu Sekitar Setengah Jam Untuk Menuju Petanahan Dan Setengah Jam Berikutnya Menuju Pantai Suwuk. Bagi Anda Yang Berasal Dari Arah Timur Yang Kebetulan Sedang Melintasi Jalan Selatan-Selatan Atau Jalan Daendels Dari Arah Yogyakarta Dapat Langsung Lurus Menuju Ke Pantai Suwuk.


Wisata Di Pantai Suwuk Ini Pada Dasarnya Tidak Berbeda Dengan Wisata-Wisata Pantai Di Kebumen. Diselasar pintu masuk bagian barat j(dari jalur arah gombong) anda dapat melihat sebagian binatang yang dilindungi oleh pemerintah Kebumen yang dimasukan dalam sangkar (Kebun binatang mini). Pemandangan Pegunungan Kapur Yang Elok Memanjang Dari Utara Sampai Selatan, Dan Berbatasan Langsung Dengan Pegunungan Dan Pantai Karangbolong. Untuk Lebih Memanjakan Mata Anda, Alangkah Lebih Baiknya Anda Menyewa Seekor Kuda Untuk Menyisir Eloknya Pantai Suwuk Ini. Usai Lelah Dan Puas Menikmati Pantai, Hal Menarik Lainnya Adalah Kita Dapat Menikmati Suasana Santai Dengan Beberapa Sajian Makanan Khas Yang Ada Di Warung-Warung Sepanjang Pantai. Anda Dapat Menikmati Pecel Dan Lontong, Es Kelapa Hijau, Jangan Lupa Pula Peyek Ubur-Uburnya Dan Berbagai Jenis Peyek Lainnya.

IDE DAN INSPIRASI




Big Idea, Big Success


Alkisah, seorang guru membawa mangkuk besar ke hadapan murid-muridnya, kemudian diisi batu-batu besar sambil bertanya, “Apakah mangkuk ini sudah penuh?” “Sudah” jawab muridnya. Kemudian sang guru mengisi mangkuk itu dengan pasir, hingga pasir itu memenuhi semua sela antara batu-batu besar tersebut. Sang guru kembali bertanya, “Sudah penuhkah mangkuk ini?”

Kali ini muridnya terbelah ke dalam dua kelompok jawaban, ada yang menjawab sudah penuh, dan ada yang mengatakan belum penuh, meski mereka sendiri kurang jelas. Kemudian sang guru menyiramkan air ke dalam mangkuk tadi, dan air itu pun membasahi pasir dan memenuhi mangkuk itu. Tak lama kemudian guru itu mengambil mangkuk baru yang masih kosong, lalu diisinya dengan pasir. Sejenak kemudian ia berkata, “Apakah mangkuk ini masih muat untuk batu-batu besar ini?” spontan para murid mengatakan, “Tidak.”

Maka seperti itulah kepala kita—ungkap sang guru memulai nasihatnya—jika diisi dengan hal-hal kecil, maka ia tidak akan pernah sanggup diisi oleh ide-ide besar. Pikirkanlah ide-ide besar, maka hal yang kecil akan termuat dengan sendirinya. Jadi, mengapa hari ini kita masih seperti ini-ini saja? Tidak pernah berubah? Masih tetap miskin? Masih terus mengeluh, sambil terus mengkhawatirkan masa depan yang suram? Masih menjadi pengangguran? Atau masih berharap datangnya keajaiban dalam hidup kita? Kapan kita mau bangkit? Kapan kita akan bisa terbang ke bulan? Kapan kita akan menguasai dunia ini? Kapan kita menjadi produsen, dan tidak terus-terusan menjadi konsumen? Kapan kita berhenti dari korupsi? Kapan kita mulai belajar berdisiplin, tertib, gemar belajar dan giat berlatih? Kapan kita mulai berubah ke arah yang lebih baik?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu harus segera kita jawab, jawaban yang tidak perlu dengan kata-kata, jawaban-jawaban yang tidak membutuhkan teori-teori, tapi harus dijawab dengan perbuatan dan kerja keras, jawaban yang berupa tindakan nyata, pembuktian, dan tentu jawaban yang harus dimulai dari ide-ide besar, dari impian yang besar.


_________

Tulisan itu dari Majalah LuarBiasa  edisi Desember 2011
Saya melihat dari web http://www.andriewongso.com

Selasa, 05 Februari 2013

CENGKARUK UNTUK BERBAGI


Pada saat saya menjalani jenjang SLTA tepatnya pada sekolah favourit saya yaitu SMK NEGERI 1 GOMBONG yang berada di Kabupaten Kebumen provinsi Jawa Tengah, saat itu saya mendapat pekerjaan rumah yaitu semacam karya ilmiah pada mata pelajaran KWU (Kewirausahaan) pada saat itu saya mendapat ide untuk membuat makanan ringan yang disebut CENGKARUK karena makanan tersebut adalah makanan kesukaan saya sejak kecil sampai sekarang, saat saya masih kecil saya sering dibuatkan CENGKARUK oleh nenek saya dan belajar membuatnya sendiri.

Saat ini saya akan menceritakan sedikit, bagai mana cara membuat CENGKARUK yaitu :